MANUSIA DAN PANDANGAN HIDUP
8.1. Pengertian pandangan hidup dan ideologi
v Pengertian
pandangan hidup
Pandangan
Hidup merupakan suatu dasar atau landasan untuk membimbing kehidupan
jasmani dan rohani. Pandangan hidup ini sangat bermanfaat bagi kehidupan
individu, masyarakat, atau negara. Semua manusia pasti mempunyai suatu
pandangan hidup sendiri – sendiri dan kemungkinan berbeda antara yang satu
dengan yang lainnya. Tak sedikit pula orang yang mempunyai pandangan hidup yang
sangat bertentangan dengan pandangan hidup orang yang lainnya, itulah yang
sering memicu perdebatan diantara umat manusia dalam kehidupan sehari hari. Seperti
yang ada di negara kita sekarang ini, semakin maraknya kasus terorisme. Masalah
ini terjadi akibat kurang tepatnya pandangan suatu orang terhadap masalah
kehidupan sehari – hari. Mereka manafsirkan atau mengartikan suatu ajaran
secara sepotong – sepotong dan hanya berdasarkan pada satu atau dua sumber saja
tidak melihat keadaan sekitar yang diperkirakan secara logika sehingga
mendapatkan penjelasan yang kurang tepat. Mereka berpandangan bahwa semua orang
yang menentang atau memusuhi keyakinannya adalah musuh buat mereka dan itu
harus dimusnahkan dari muka bumi ini untuk tersciptanya kehidupan yang aman dan
sejahtera. Padahal kalau kita perhatikan sebenarnya pandangan mereka terhadap
masalah tersebut adalah kurang tepat, bukan sewajarnya orang yang keliru itu
disadarkan untuk kembali ke jalan yang lurus bukan malah ditiadakan atau
dimusnahkan.
v Macam-macam
sumber pandangan hidup
Pandangan
hidup banyak sekali macamnya dan ragamnya. Akan tetapi pandangan hidup dapat
diklasifikasikan berdasaikan asalnya yaitu terdiri dari 3 macam :
a)
Pandangan hidup yang berasal dari agama yaitu
pandangan hidup yang mutlak kebenarannya.
b)
Pandangan hidup yang berupa ideologi yang
disesuaikan dengan kebudayaan dan norma yang terdapat pada negara tersebut.
c)
Pandangan hidup hasil renungan yaitu pandangan
hidup yang relatif kebenarannya
v Menjelaskan
pandangan hidup muslim
Pandangan
hidup muslim, Jarang orang merumuskan tujuan hidupnya. Merumuskan apa yang
dicari dalam hidupnya, apakah hidup nya untuk makan atau makan untuk hidup.
Banyak orang sekedar menjalani hidupnya, mengikuti arus ke hidup an, terkadang
berani melawan arus, dan menyesuaikan diri, tetapi apa yang dicari dalam
melawan arus, menyesuaikan diri dengan arus atau dalam pasrah total kepada arus,
tidak pernah dirumuskan secara serius. Ada orang yang sepanjang hidupnya
bekerja keras mengumpulkan uang, tetapi untuk apa uang itu baru dipikirkan setelah
uang terkumpul, bukan dirumuskan ketika memutuskan untuk mengumpulkannya.
Ada yang
ketika mengeluarkan uang tidak sempat merumuskan tujuannya, sehingga harta nya
terhambur-hambur tanpa arti. Ini adalah model orang yang hidup tidak punya
konsep hidup.
v Menjelaskan
pengertian ideologi
Ideologi
adalah gabungan antara pandangan hidup yang meruupakan yang merupakan ninilai
–nilai yang telah mengkristal dari suatu bangsa serta Dasar Negara yang
memiliki nilai-nilai falsafah yang menjadi pedoman hidup suatu bangsa, selain
itu, Ideologi adalah merupakan hasil reflesi manusia berkat kemampuannya
mengadakan distansi terhadap dunia kehidupannya. Maka terdapat suatu yang
bersifat dialektis antara idiologi dengan masyarat negara. Di suatu pihak
membuat idiologi semakin realistis dan pihak yang lain mendorong masyarakat
mendekati bentuk yang ideal. Idologi mencerminkan cara berpikir masyarakat,
bangsa maupun negara, namun juga membentuk masyarakat menuju cita-citanya.
8.2. Cita-cita
v Pengertian
tentang cita-cita
Cita-cita
adalah suatu impian dan harapan seseorang akan masa depannya, bagi sebagian
orang cita-cita itu adalah tujuan hidup dan bagi sebagian yang lain cita-cita
itu hanyalah mimpi belaka. Bagi orang yang menganggapnya sebagai tujuan
hidupnya maka cita-cita adalah sebuah impian yang dapat membakar semangat untuk
terus melangkah maju dengan langkah yang jelas dan mantap dalam kehidupan ini
sehingga ia menjadi sebuah akselerator pengembangan diri namun bagi yang
menganggap cita-cita sebagai mimpi maka ia adalah sebuah impian belaka tanpa
api yang dapat membakar motivasi untuk melangkah maju. Manusia tanpa cita-cita
ibarat air yang mengalir dari pegunungan menuju dataran rendah, mengikuti
kemana saja alur sungai membawanya. Manusia tanpa cita-cita bagaikan seseorang
yang sedang tersesat yang berjalan tanpa tujuan yang jelas sehingga ia bahkan
dapat lebih jauh tersesat lagi. Ya, cita-cita adalah sebuah rancangan bangunan
kehidupan seseorang, bangunan yang tersusun dari batu bata keterampilan, semen
ilmu dan pasir potensi diri.
v Menuliskan 1
contoh cita-cita
Seorang yang
bercita-cita ingin menjadi psikolog berusaha dengan giat kuliah hingga S2 untuk
bisa menggapai cita-citanya menjadi seorang psikolog.
8.3. Kebajikan
v Pengertian
tentang kebajikan
Kebajikan
adalah nilai luhur dari kehidupan sedangkan dosa bagaikan titik hitam yang
merosakkan pandangan. Namun kadangkala disebabkan nafsu, iman menjadi buta
sehingga seseorang itu cinta kepada dosa dan menganggap bahawa segala sesuatu
itu adalah wajar belaka.
v Menjelaskan
makna kebajikan
kebajikan
atau kebaikan adalah perbuatan yang mendatangkan kebaikan pada hakekatnya sama
dengan perbuatan moral, perbuatan yang sesuai dengan norma agama dan etika.
Makna dari kebajikan bisa menimbulkan hal yang positif bagi kita. Kebajikan
berarti berkata sopan, santun, berbahasa baik, bertingkah laku baik, ramah pada
siasapapun, dan berpakaian yang sopan agar tidak menimbulkan hal yang tidak
diinginkan. Contohnya yaitu baik buruk kebajikan dan ketidakbijakkan
menimbulkan daya kreatifitas seniman.
v Faktor-faktor
yang menentukan tingkah laku seseorang
1)
Genetika
2)
Sikap – adalah suatu ukuran tingkat kesukaan
seseorang terhadap perilaku tertentu.
3)
Norma sosial – adalah pengaruh tekanan sosial.
4)
Kontrol
perilaku pribadi – adalah kepercayaan seseorang mengenai sulit tidaknya
melakukan suatu perilaku.
8.4. Usaha/ Perjuangan
v Pengertian
usaha/perjuangan
Usaha/perjuangan adalah
kerja keras untuk mewujudkan cita-cita. Setiap manusia harus kerja keras untuk
kelanjutan hidupnya. Sebagian hidup manusia adalah usaha / perjuangan untuk
hidup, dan ini sudah kodrat manusia. Tanpa usaha / perjuangan, manusia tidak
dapat hidup sempurna. Apabila manusia bercita-cita menjadi kaya, ia harus kerja
keras. Kerja keras itu dapat dilakuan dengan otak / ilmu maupun dengan tenaga/
jasmani, atau kedua-duanya. Para ilmuwan lebih banyak bekerja keras dengan
otak/ilmunya dari pada dengan jasmaninya. Sebaliknya para buruh, petani lebih
banyak menggunakan jasmani dari pada otaknya. Para tukang dan para ahli lebih
banyak menggunakan kedua-duanya otak dan jasmani dari pada salah satunya. Para
politikus lebih banyak kerja otak dari pada jasmani, sebaliknya prajurit lebih
banyak kerja jasmani dari pada otak. Kerja keras pada dasarnya menghargai dan
meningkatkan harkat dan martabat manusia.
v 1 ayat
al-qur’an tentang usaha /perjuangan
“Bekerjalah
kamu seakan-akan kamu hidup selama-lamanya, dan beribadahlah kamu seakan-akan
kamu akan mati besok”.
8.5. Keyakinan atau Kepercayaan
v Sebutkan 3
aliran filsafat
1)
Tinjauan Umum tentang Filsafat Pendidikan
2)
Aliran Filsafat Idealisme dalam Pendidikan
3)
Aliran Filsafat Realisme dalam Pendidikan
v Pengertian
keyakinan atau kepercayaan
Keyakinan /
kepercayaan yang menjadi dasar pandangan hidup manusia adalah sebuah pemikiran
yang mendasar dan mendalam terhadap suatu hal yang kemudian di anut untuk
menjadi pedoman hidup mereka. Keyakinan / Kepercayaan itu sendiri berasal dari
akal atau kekuasaan tuhan. Sebuah akal yang berfikir tentang pedoman yang di
anut merupakan pemberian Allah yang kemudian di implementasikan di kehidupan
nyata. Keyakinan / kepercayaan itu sendiri nantinya akan membentuk sebuah
filsafat. Menurut Prof. Dr. Harun Nasution ada tiga aliran filsafat, yaitu
aliran Naturalisme, aliran Intelektualisme, dan aliran Gabungan (Naturalisme
dan Intelektualisme). Aliran Naturalisme adalah hidup manusia itu dihubungkan
dengan kekuatan gaib yang merupakan kekuatan tertinggi. Kekuatan gaib itu dari
natur, dan itu dari Tuhan. Aliran Intelektualisme adalah dasar aliran ini
adalah logika / akal. Manusia mengutamakan akal. Dengan akal manusia berpikir.
Aliran Gabungan adalah dasar aliran ini ialah kekuatan gaib dan juga akal.
kekuatan gaib Minya kekuatan yang berasal dari Tuhan, percaya adanya Tuhan sebagai
dasar keyakinan.
8.6. Langkah-langkah berpandangan hidup yang baik
v Langkah-langkah
Berpandangan Hidup Yang Baik
a)
Mengenal
Sebelum
seseorang meyakini sesuatu pastilah ia harus mengenal apa yang ia lihat
tersebut. Mengenal merupakan langkah awal dari berpandangan hidup yang baik di
karenakan dengan mengenal, kita pun akan dapat membedakan suatu hal yang baik
dan buruk menurut cara pandang kita sehingga kita tidak akan mengambil langkah
yangsalah.
b)
Mengerti
Tidak cukup
hanya dengan mengenal, kita harus mengerti tentang apa yang sedang kita hadapi.
Mengerti sebagai langkah lanjut dari mengenal. Mengenal di ibaratkan hanya
sebagai lapisan luar sedangkan jika kita ingin mengetahui lapisan dalamnya,
kita harus mengerti.
c)
Menghayati
Setelah kita
mengenal dan mengerti suatu hal tersebut, maka langkah selanjutnya adalah
menghayati. Dengan menghayati kita dapat lebih jauh mengerti.
d)
Meyakini
Langkah
selanjutnya adalah meyakini.Meyakini dapat kita lakukan dengan memperdalam rasa
mengenal, mengerti, serta menghayati. Dengan meyakini kita dapat dengan kuat
berpegang teguh pada cara pandang yang kita yakini.
e)
Mengabdi
Langkah
terakhir untuk berpandangan hidup yang baik adalah dengan megabdi. Mengabdi
merupakan suatu usaha untuk menyerahkan segenap keyakinan kita untuk suatu hal
yang kita yakini. Dengan mengabdi menjadikan kita lebih dekat atau bahkan
menjadi satu dengan hal yang kita yakini tersebut.
0 komentar:
Posting Komentar