LaduniLaduniLaduni

LaduniLaduniLaduni

Gunadarma University

Gunadarma University
S1 - Psikologi

Sabtu, 22 Maret 2014

SITU MANGGA BOLONG

Sejarah Situ Mangga Bolong
Nama Situ Mangga Bolong terinspirasi karena tumbuhnya pohon mangga yang batangannya bolong. Maka dari situlah disebut Situ Mangga Bolong. Sekitar tahun 1960-an Situ Mangga Bolong masih berupa rawa-rawa dengan luas kurang lebih 17Ha yang ditumbuhi beberapa tumbuhan liar disekitarnya. Kurangnya perhatian dari pihak pemerintah membuat situ ini tidak terawat dan terlihat angker dan jarang dikunjungi. Berbagai cerita berkaitan dengan banyaknya mahluk halus dan penghuni Situ kerap terdengar, sehingga sering menjadi cerita menakutkan. Padahal, tempat ini berpotensi menjadi tempat wisata dan perairan di daerah sekitar sebagai salah satu pencegah banjir. Secara perlahan-lahan, perubahan dan keangkeran kawasan itu mulai punah sejalan dengan upaya Pemda DKI Jakarta melakukan penataan lingkungan, penataan kawasan di Srengseng Sawah, Jagakarsa, Jakarta Selatan ini.
Keadaan situ mangga bolong saat ini
            Menurut pengamatan kami keadaan situ sudah mulai membaik hanya saja upaya pemerintah seakan berhenti di tengah jalan. Ini terlihat dari keadaan situ yang belum semua tepiannya dibeton. Ditambah lagi beton yang ada mulai terkikis dan ditumbuhi lumut yang dapat meyebabkan kerusakan lebih lanjut apabila pmerintah tidak segera menindaklanjuti proyek pembenahan situ Mangga Bolong. Pemerintah seakan lebih memperhatikan situ babakan dibandingkan situ mangga bolong. 
            Selain itu masalah yang lebih besar adalah sampah yang berserakan disekitar situ yang disebabkan karena pembuangan sampah sembarangan di selokan yang mengalir kearah situ mangga bolong. Di tambah lagi adanya “pembuangan kotoran” yang berada di bagian tepi situ yang belum dibeton. Hal ini mengakibatkan aroma tidak sedap tercium disekitar situ dan pencemaran air.
            Menurut penuturan salah satu warga lahan situ ini tidak sepadat saat ini, hanya berupa tanah merah yang luas. Kemudia masyarakat melihat tanah tersebut bisa diberdayakan untuk dijadikan tempat tinggal ataupun berkebun. Seiring berjalannya waktu mulai banyak pendatang yang menempati lahan kosong tesebut. Awalnya tempat tinggal mereka hanya berupa gubuk ataupun rumah semipermanen. Kemuda mereka mengajukan sertifikat kepada pemeintah agar dapat tinggal lebih lama disana. Namun dmikian, masih ada beberapa warga yang menyewa tanah di sana.
            Menurut penutuan warga yang lain, terdapat lebih dari tiga RT dan dua RW yang mengelilingi kawasan situ manggabolong ini. Situ ini juga dijadikan sebagai tempat bersantai oleh warga sekitar, salah satunya sebagai tempat untuk menyalurkan hobi mereka, yakni memancing dan hasil pancingannya bisa dijadikan makanan sehari-hari ataupun dijual di warung makan. Biasanya yang ada di sana adalah ikan mujair. Pernah suatu kali dilepas ikan lele, namun jarang ada yang bisa mendapatkannya.
Situ ini belum pernah banjir. Apabila air yang berada di Situ mangga bolong mulai tinggi, maka pintu air dibuka. Pintu air dibuka dengan tujuan agar air mengalir ke situ babakan, kemudian dari situ babakan, air dialirkan ke Kali lenteng agung.
Upaya Pemerintah
            Sekitar tahun 2004-2005, mulai terlihat upaya pemerintah untuk melakukan  pembangunan berupa jogging track, tanggul beton, dan bangku taman serta pagar pembatas antara jalan dan kawasan situ. Seiring berjalannya waktu pembangunan tersebut terhenti, salah satunya pada pembuatan jogging track yang di bangun setengah jalan. Ketidaktertiban warga menyebabkan bangku taman yang disediakan tidak terawat dan banyak coretan.
Disamping itu, pemerintah telah mengupayakan untuk menanam pohon di area kawasan situ agar situ tersebut terlihat lebih asri dan hijau. Tetapi, upaya penanaman tersebut kurang berhasil dikarenakan masyarakat sekitar kurang peduli dengan situ tersebut. Alhasil, pohon-pohon tersebut terlihat gundul dan tak terawat.

Berdasarkan hasil wawancara dengan masyarakat sekitar, mereka mengaku bahwa pemerintah sudah memulai upaya pengerukan sampah yang tergenang di situ tersebut. Namun sepertinya usaha tersebut dilakukan setengah hati. Ketika kami berkunjung ke situ tersebut, kami melihat masih banyak sampah tergenang di satu sisi situ, sedangkan sisi yang lainnya bebas dari sampah. Tetapi, masalah sampah ini sebenarnya harus kita kembalikan ke masyarakat itu sendiri, karena masih banyak dari mereka yang membuang sampah sembarangan di kawasan situ. 

0 komentar:

Posting Komentar

welcome back

welcome back